COVID-19: Orang percaya WAJIB bantu pemerintah





13 Maret 2020, pemerintah Kota Solo menyatakan Solo KLB Corona. KLB = kejadian luar biasa. Saya salut pemerintah Kota Solo sigap dan tegas menindak lanjuti terkait kasus pasien meninggal yang positif korona di RS Moewardi. Pemkot Solo langsung mengeluarkan beberapa pernyataan-pernyataan terkait kasus ini. Artinya apa? Pemkot serius dalam kasus ini dan nggak usah nunggu sampe puluhan kasus dulu baru bertindak. Saya rasa pemkot sejauh ini sudah melakukan yang terbaik yang beliau bisa, tapi kalo warganya pada punya jalan pikiran dewe-dewe dan angel diatur yaa it won't help. Untuk itu kita sebagai orang percaya WAJIB membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran COVID-19, jangan bingung dewe-dewe. Masalah salaman apa enggak aja masih diributin, emang kalo enggak salaman itu jadi mengurangi kesopanan? Mari sebagai orang percaya kita lakukan hal-hal berikut ini:

  1. Menaati seluruh pernyataan dan keputusan pemerintah terkait pencegahan COVID-19, sebagai wujud ketaatan kita kepada Tuhan. Peraturan ada itu untuk menjagai kita bukan buat dilanggar, dan ingat Tuhan ga pernah nyuruh kita untuk tidak taat kepada pemerintah, karena seperti apapun pemerintahan kita, itu adalah wakil Allah. Roma 13:2 → barang siapa melawan pemerintah ia melanggar ketetapan Allah. Taati dan hormati segala keputusan baik pemerintah pusat maupun pemkot. Kita tidak pernah tahu, mungkin suatu saat tempat berbadah sementara dihimbau untuk tidak mengadakan ibadah komunal. Ya taatilah, memang ibadah hanya bisa di gereja saja?
  2. Lakukan prosedur pencegahan sesuai himbauan kemenkes dan WHO. Cuci tangan dengan benar, lakukan etika batuk, jika bertemu orang lain tidak usah melakukan kontak fisik terlebih dahulu. Langkah-langkah pencegahan itu ada bukan cuma buat dipajang dan dishare tapi buat dilakukan.
  3. Hindari tempat umum yang ramai. Jangan dulu pergi kondangan, ke mall, ke pasar, kecuali jika sangat perlu. Batalkan pertemuan-pertemuan yang melibatkan orang banyak. Bagi orang tua (dikota Solo) yang punya anak-anak yang bersekolah, pastikan 14 hari kedepan anaknya belajar dirumah, jangan ijinkan mereka belajar di cafe atau ngemall. Ingat surat edaran pemerintah Kota Solo, point 3 "Siswa-siswa sekolah mulai TK sampai SMA baik negeri maupun swasta belajar dirumah mulai Senin 14 Maret 2020 sampai 14 hari kedepan". Perintahnya belajar dirumah ya bukan libur. Sebab di luar sana kita tidak pernah tahu kita akan bertemu siapa dan orang tersebut habis dari mana. Jadi ada baiknya diem dirumah dulu kalau ga ada perlu. Ini demi kebaikan bersama.
  4. Tidak melakukan panic buying. Sore tadi saya ke sebuah toko swalayan besar di kota Solo, langsung disambut dengan tulisan besar-besar. "Maaf masker habis". Belilah masker, handsanitizer SECUKUPNYA. Buat kalian yang menimbun 20 handsanitizer/handsoap sekaligus, buat apa sih? Sadarlah, biar kalian ga ketularan korona itu orang lain perlu juga menjaga kebersihan, kalau kalian borong semua dan ga sisain buat orang lain, terus mereka mau cuci pake apa? Berbelanjalah secukupnya saja.
  5. Stop trusting information from social media and stop sharing non scientific information to your whatsapp group. 
  6. If you are sick, please stay at home. Don't go anywhere, even to church. If you need to see the doctor you HAVE TO wear a mask.
Setidaknya orang percaya memberi teladan dengan melakukan hal-hal di atas, dalam rangka membantu pemerintah dan wujud ketaatan kita pada Allah. Ketika kita waspada bukan berarti tidak beriman, justru jika kita mengaku beriman maka percaya dan taatlah pada otoritas. Ingat kepanikanmu tidak akan merubah apapun, dan ketidak waspadaanmu bisa mencelakai siapapun. Jadilah bijak, serta tetaplah percaya bahwa semua ada dalam kontrol Allah dan akan mendatangkan kebaikan.

Enjoy your time with your family at home.
Be alert, don't panic.
Best regards, Grace.


Comments

Popular Posts